Anda Pengunjung ke

G. Analytics

04 Oktober 2007

Pelayanan di GKA Elyon

1. Hakekat dan motivasi Pelayanan
Hakekat pelayanan adalah melayani, menjadi pelayan bagi sesama dan gereja untuk kemuliaan nama Tuhan. Hal ini sesuai dengan hukum kasih dalam Matius 22:34-39. Jadi ruang lingkup pelayanan bukan hanya di dalam gereja tetapi juga di sekitar lingkungan kehidupan kita (keluarga, teman, pekerjaan, dll). Untuk menjadi pelayan yang baik dibutuhkan motivasi yang benar sesuai dengan hakekat pelayanan, rendah hati (Mat 18:1-5), dan juga buah-buah roh (Gal 5:22,26). Karena dalam sebuah pelayanan, seringkali kitaharus bekerja sama dalam suatu tim yang memiliki berbagai macam anggota dengan aneka karakteristik. Seringkali dalam pelayanan kita akan merasa tidak cocok dengan pendapat, sifat, sikap, tindak tanduk, system dan struktur organisasi, prosedur birokrasi serta motivasi pelayanan dari anggota tim yang lain, yang mana hal itu akan membuat kita kecewa dan hambar dalam pelayanan. Untuk itu kita sekali lagi harus kembali ke hakekat pelayanan, bahwa kita sedang melayani Tuhan dan bukan melayani pribadi. Kita harus memiliki buah roh supaya kita berapi-api dalam pelayanan.

2. Macam-macam ladang pelayanan
Dalam artikel ini kita akan membatasi ruang lingkup pelayanan pada jenis-jenis pelayanan yang ada di lingkungan GKA Elyon, sebagai berikut :
a. Pelayanan dalam Gereja Rayon atau Pos PI GKA ELYON
- Petugas Penyambut tamu dan Persembahan
- Petugas Perjamuan Kudus
- Pengurus Rayon atau Pos PI
- Pengurus Komisi
- Guru Sekolah Minggu
- Petugas Visitasi
- Persembahan Rangkaian Bunga
- Pengiring Musik pada kebaktian
- Sie Pemerhati
- Petugas Liturgos/MC
- Petugas Perpustakaan
- Anggota tim redaksi Elyon News
- Aktif memberi saran untuk perkembangan gereja
- Utusan rayon menjadi anggota Majelis
- Anggota panitia-panitia khusus atau kebersamaan
- Menjadi staf khusus Majelis
- Menjadi Pengurus Departemen
- Menjadi anggota departemen
- Menjadi anggota kelompok kerja dengan topik khusus
- Dll
b. Pelayanan dalam Yayasan Elyon dan PPKE
- Menjadi pengurus yayasan Elyon
- Menjadi pengurus Kursus Bahasa Mandarin
- Menjadi pengurus Sekolah Musik Elyon
- Menjadi pengurus Poliklinik
- Terlibat dalam pelayanan salah satu lembaga dalam yayasan Elyon
- Menjadi Pengurus PPKE
- Menjadi Panitia Pembangunan PPKE
- Menjadi pengurus/anggota Tim Pencari Dana SKE
- Menjadi auditor untuk yayasan dan SKE
- Dll
c. Pelayanan dalam Sinode
- Menjadi utusan Majelis untuk pengurus sinode
- Menjadi utusan Majelis untuk PPGIS
- Menjadi utusan untuk persekutuan dalam BAMAG
- Dll
Apabila kita melihat daftar diatas, kita boleh berbangga bahwa kita menjadi anggota jemaat gereja yang besar, tetapi sekaligus juga mengingatkan kita bahwa ladang pelayanan yang kita miliki sangat luas, sementara pekerja gereja kita masih sangat kurang sehingga seringkali terjadi pelayanan dobel bahkan mungkin lebih. Padahal pelayanan lebih dari satu akan membuat kita tidak konsentrasi, ketidakseimbangan pelayanan dan keluarga serta ada kecenderungan memilih yang lebih prioritas. Untuk meningkatkan partisipasi jemaat, motornya adalah tim hamba Tuhan dimana jemaat harus punya paradigma bahwa semua jemaat adalah aktivis, pelayanan bukan tugas segelintir jemaat atau tim hamba Tuhan, tapi bahwa pelayanan adalah kewajiban jemaat sebagai umat yang telah ditebus (iman tanpa perbuatan adalah kosong). Bahwa kita melayani bukan supaya dapat masuk surga atau dilihat oleh mata orang, tetapi kita melayani karena kita sadar dan bersyukur untuk pengorbanan Tuhan kita Yesus Kristus.

3. Pelayanan Misi = Amanat Agung
Salah satu pelayanan yang paling penting dalam gereja kita adalah pelayanan misi. Karena pelayanan misi adalah identik dengan Amanat Agung dan merupakan ujung tombak dalam pengembangan gereja. Ironisnya Departemen Misi GKA Elyon adalah departemen yang paling miskin SDM, baik itu orang yang berjiwa pelaksana maupun yang berjiwa pemikir. Oleh karena itu langkah departemen ini sangat terseok-seok, walaupun dukungan dana ada dari Majelis. Lapangan kerja departemen ini juga sangat luas, misal : Pendidikan Misi, PI, Pengadaan seminar-seminar, Bulan Misi, KKR, Pembukaan Pos PI, Pengembangan Pos PI sebelum diserahkan/diadopsi oleh rayon, Buletin Misi, Mendukung bea siswa Mahasiswa Theologia, bekerja sama dengan lembaga misi luar, mission trip, dll.
4. Sinergi dalam Pelayanan dan idealisme generasi muda
Dalam pengamatan saya, pelayanan dalam gereja kita seringkali tumpang tindih. Kurang ada kejelasan batasan wewenang dan sinergi antar rayon, departemen dan lembaga, sehingga pelayanan yang sama atau mirip dikerjakan oleh tim yang berbeda, bukannya membuat suatu acara gabungan yang megah, tapi masing-masing bagian secara sporadic menjalankan programnya sendiri-sendiri yang mana kadangkala jadwal waktunya bahkan berbenturan. Juga adanya keengganan dikalangan generasi muda untuk terlibat dalam pelayanan, padahal dimasa depan kelangsungan hidup gereja ada ditangan mereka. Hal ini karena disebabkan karena mereka merasa tidak didengar oleh generasi sebelumnya dan gereja tidak mau berubah. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah bahwa suara mereka juga didengar dan perubahan juga ada, tetapi itu dilakukan secara gradual bukan radikal karena gereja terdiri dari berbagai lapisan usia bukan hanya generasi muda. Kunci sesungguhnya adalah kesabaran untuk menunggu perubahan itu terjadi sesuai kehendak Tuhan dan mendukungnya dalam doa.

5. Pelayanan dalam Sinode
Seperti halnya dalam GKA Elyon, pelayanan dalam sinode juga sama rancunya. Gereja-gereja besar merasa upaya sinode kurang max dan mereka tidak terlalu membutuhkan sinode, sebaliknya dengan gereja-gereja kecil. Saat ini anggota sinode kita sudah 16 gereja, dimana gereja besar hanya 5 buah. Hal ini terjadi karena sinode kita itu otonom dan pengurus Sinode yang merupakan utusan gereja, sebagian besar adalah pekerja aktif di gerejanya masing-masing. Sehingga pelayanan di sinode dinomor duakan. Semua tenaga dan pikiran sudah dicurahkan untuk gereja asal, sehingga di sinode mereka tidak berani membuat program-program yang hebat, karena akan sulit realisasinya. Untuk itu kita perlu menjadi pelopor dengan mengirim utusan ke ke pengurus Sinode yang tidak dibebani oleh tugas dan tanggung jawab pelayanan lain, sehingga mereka dapat memajukan sinode dan ini menjadi model teladan bagi gereja-gereja lainnya.

Tidak ada komentar:

Pencarian Kata Kunci